Pages

Kamis, 07 September 2017

Memilih.

Menemukan dan ditemukan tidak pernah sesederhana apa yang diucapkan. Walaupun menurut Tuhanmu itu adalah masalah biasa. Banyak jalan penuh liku yang terlalu lama dan menahun untuk sampai kepada tujuan, yang bahkan tidak ada 1 detikmu menurut Tuhan.

Menjadi yang paling diperhatikan, lalu menjadi yang terabaikan berikutnya. Menjadi nomor 1 suatu waktu, dan jadi yang kesekian ribu dilain waktu. Bisa jadi hari ini berjanji, esok hari mengingkari. Bisa jadi detik ini paling merindu, sejam kemudian teracuh. Memilih tak pernah sebercanda itu.

Bersama dalam kurun waktu yang lama, singkat? Sebulan? Setahun? Sedasawarsa? Seperti yang sering mereka banggakan. Belum tentu. Tidak berlaku. Memilihmu ditahun yang dibanggakan, kemudian menderita ditahun milik dia yang lain. Mengenaskan? Cintamu tidak dihargai dengan semestinya.

Jangan pernah menyalahkan luka. Lukamu tolok ukur dewasamu. Luka bukanlah hal yang bisa diperdebatkan, jadi bahan canda 100 perak, atau bahkan hiburan. Sungguh lucu, tertawa dan menari diatas luka. Lalu dengan mudah minta maaf. Apa arti sebuah maaf jikalau akhirnya maaf itu hanya sebuah kata tanpa makna. Tapi mungkin terlupa, bahwa kertas yang sudah terobek takkan pernah kembali seperti semula. Sudah diam saja.



Melelahkan,untuk mencoba menemukan yang paling diantara yang terbaik. Menemukan satu, tak lantas menjadi paling, lalu ingat luka yang lalu, yang terulang. De javu. Siapa yang tak ingin? Menemukan, membangun, lalu jatuh cinta. Jatuh cinta hanya untuk satu, sampai akhir. Dia yang menjadi paling, dia yang lebih dari terbaik. Yang selamanya akan menjadi palingku, tanpa berpaling. Yang mengertiku, tanpa sedikitpun acuh. Yang menjadi tempat bersandar diletihku, menepuk bahuku dan berkata bahwa semua akan baik-baik saja. Menggandeng tanganku, menggenggamnya dan berkata bahwa apapun yang terjadi didepan, jangan takut, aku disamping dan tidak pernah pergi.

Karena memilih yang paling tidak pernah mudah, tidak akan semudah memilih baju terbaik di lemari. Atau sepatu paling manis di etalase butik.Memilih adalah pekerjaan sulit, yang tidak boleh menyesal nanti, yang tidak boleh pergi nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar